Pengikut

Indonesian tourism is very amazing

Foto saya
Malang, Jawa Timur, Indonesia
Seorang perempuan biasa yang berusaha untuk mewujudkan semua impiannya :) ! SHS 8 Malang ( XI-IPA2 / 29 )
Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Pulau Komodo


Pulau Komodo

Pulau Komodo adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara. Pulau Komodo dikenal sebagai habitat asli hewan komodo. Pulau ini juga merupakan kawasan Taman Nasional Komodo yang dikelola oleh Pemerintah Pusat. Pulau Komodo berada di sebelah timur Pulau Sumbawa, yang dipisahkan oleh Selat Sape.
Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Pulau Komodo merupakan ujung paling barat Provinsi Nusa Tenggara Timur, berbatasan dengan Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Di Pulau Komodo, hewan komodo hidup dan berkembang biak dengan baik. Hingga Agustus 2009, di pulau ini terdapat sekitar 1300 ekor komodo. Ditambah dengan pulau lain, seperti Pulau Rinca dan dan Gili Motang, jumlah mereka keseluruhan mencapai sekitar 2500 ekor. Ada pula sekitar 100 ekor komodo di Cagar Alam Wae Wuul di daratan Pulau Flores tapi tidak termasuk wilayah Taman Nasional Komodo.
Selain komodo, pulau ini juga menyimpan eksotisme flora yang beragam kayu sepang yang oleh warga sekitar digunakan sebagi obat dan bahan pewarna pakaian, pohon nitak ini atau sterculia oblongata di yakini berguna sebagai obat dan bijinya gurih dan enak seperti kacang polong.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Taman Laut Bunaken



Taman Laut Bunaken Berada di Kel.Bunaken Kecamatan Bunaken sekitar 7 mil dari Pelabuhan Manado yang dapat ditempuh selama 35 menit dari pusat kota dengan menggunakan kapal motor. Pada awalnya Bunaken adalah pulau karang (atol). Luas wilayahnya sekitar 887,5 hektare dengan kondisi morfologi sedikit bergelombang. Taman Nasional Bunaken merupakan salah satu Taman Laut terindah di dunia.

Sebagian besar wilayah pantainya terdiri dari hutan bakau dan pasir putih. Lautnya terdapat terumbu karang keras dan lembut, dinding karang yang terjal, dengan beraneka bentuk dan warna biota laut diantaranya terdapat ikan hiu, kura-kura, Mandarin Fish, kuda laut, ikan pari, dan yang terkenal adalah ikan purba Raja Laut (Coleacant) dan masih banyak lagi yang membentuk taman laut nan indah. Keindahan taman lautnya dapat dilihat pada lokasi-lokasi yang disebut dengan Lekuan 1, 2, dan 3, Fukui, Mandolin, Tanjung Paragi, Ron's Point, Sachiko Point, Pangalisang, Muka Kampung, dan Bunaken Timur.

Merupakan tempat wisata Laut dan wisata bahari dengan obyek kunjungan wisata, yaitu laut dan pantai. Kegiatan wisata yang dapat dilakukan, berupa menikmati taman laut dengan cara sigtseeing (berkeliling) naik perahu berkaca (katamaran), snorkeling (berenang memakai alat pernapasan), diving (menyelam), dan photografi underwater (foto bawah laut); serta berjemur badan dan tamasya pantai. Fasilitas yang disediakan di taman laut Bunaken, yaitu perahu berkaca, diving center, cottage (penginapan) rumah makan, pendopo, dan kios cenderamata. Wisata Indonesia Surga Dunia

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Green Canyon Pangandaran

Green Canyon

Tempat wisata Green Canyon terletak di Desa Kertayasa, Ciamis, Jawa Barat, kurang lebih 31 km dari Pangandaran. Nama Green Canyon dikenalkan oleh wisatawan dari Prancis. Warna air sungai yang kehijauan mungkin menjadi alasan tempat ini disebut Green Canyon. Sedangkan nama sebelumnya, Cukang Taneuh berarti jembatan tanah karena adanya jembatan dengan lebar 3 meter dan panjang mencapai 40 meter yang menghubungkan antara Desa Kertayasa dengan Desa Batukaras.

Sungai Cijulang
Yang menjadi tujuannya adalah terowongan menyerupai gua yang berada di bawah jembatan tanah yang dikenal dengan Gua Green Canyon. Untuk mencapai gua tersebut, Anda harus menyusuri sungai Cijulang menggunakan perahu yang disebut sebagai ketinting. Perahu ini hanya mampu ditumpangi oleh 5 penumpang. Harga sewa perahu atau ketinting sebesar Rp 75.000,- per perahu. Waktu yang diperlukan untuk melakukan perjalanan yang dimulai dari dermaga Ciseureuh menuju gua kurang lebih 30 menit.
Di sisi aliran sungai Cijulang Anda dapat menikmati tebing bukit yang ditumbuhi hijaunya pepohonan yang rimbun dan bebatuan yang menghiasinya. Perjalanan tidak akan membosankan karena pemandangan yang indah dan santainya menikmati aliran sungai. Naik ketinting juga dapat menciptakan keunikan tersendiri, khususnya untuk anak-anak yang menyenangi air.
Saat hampir sampai, jalur akan menyempit sehingga perahu harus bergantian untuk memasuki jalur ini. Ada pula pengatur yang memberi arahan untuk para pengemudi perahu agar dapat melaju dengan tertib. Mendekati mulut gua, ketinting tidak dapat lagi untuk mengantarkan Anda dan rombongan karena jalur yang tidak mungkin dilalui.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Taman Nasional Kelimutu



Taman Nasional Kelimutu(5356,50 ha) ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.679/Kpts-II/1997 tanggal 10 Oktober 1997 terletak 60 km ke arah timur Laut KotaEnde atau terletak di antara 8048'21" - 8048'24" Lintang Selatan (LS)dan 121044'21" - 121050'15" Bujur Timur (BT).di belahan TenggaraPulau Flores. Secara administratif merupakan bagian dari wilayah Kabupaten EndeProvinsi Nusa Tenggara Timur.    Terdapat keindahan alamyang luar biasa berupa fenomena alam yang tidak ada kembarannya di Muka Bumiyakni Tiga Danau Kawah yang selalu berubah warna. Keajaiban alam ini dibangunoleh aktivitas geologi gunung Kelimutu (1.690 m dpl) itu sendiri. Kelimutumemiliki iklim tropis yang relatif stabil dengan curah hujan berkisar antara1.651 s.d. 3.363 mm per tahun dimana musim hujan jatuh pada bulan Desember s.d.Maret dan bulan-bulan terkering terjadi pada bulan Oktober s.d. Nopember. Suhuudara berkisar antara 25,5° - 31° celcius dengan suhu minimum mencapai 11,6°celcius yang terjadi pada bulan Juli - Agustus. Pada musim hujan semua tumbuhanberwarna hijau subur dan pada musim kering terutama pada bulan Oktober danNopember banyak tumbuhan yang meluruhkan daun. Kondisi tanah dan iklim sangatberpengaruh langsung terhadap flora dan fauna yang ada disini




Taman Nasional Kelimutu memiliki topografi daerah yang bergelombang mulai ringan sampai berat dengan relief berbukit-bukit sampai bergunung-gunung.
Beberapa tumbuhan yang terdapat di Taman Nasional Kelimutu antara lain kayu mata (Albizia montana), kebu (Homalanthus giganteus), tokotaka (Putranjiva roxburghii), uwi rora (Ardisia humilis), longgo baja (Drypetes subcubica), toko keo (Cyrtandra sp.), kayu deo (Trema cannabina), dan kelo (Ficus villosa).
Taman Nasional Kelimutu merupakan habitat sekitar 19 jenis burung yang terancam punah diantaranya punai Flores (Treron floris), burung hantu wallacea (Otus silvicola), sikatan rimba-ayun (Rhinomyias oscillans), kancilan Flores (Pachycephala nudigula), sepah kerdil (Pericrocotus lansbergei), tesia Timor (Tesia everetti), opior jambul (Lophozosterops dohertyi), opior paruh tebal (Heleia crassirostris), cabai emas (Dicaeum annae), kehicap Flores (Monarcha sacerdotum), burung madu matari (Nectarinia solaris), dan elang Flores (Spizaetus floris).


Dari empat jenis mamalia endemik taman nasional ini, yang sering dijumpai adalah dua tikus gunung Bunomys naso dan Rattus hainaldi.Di taman nasional ini dapat dijumpai beberapa satwa seperti banteng (Bos javanicus javanicus), kijang (Muntiacus muntjak nainggolani), luwak (Pardofelis marmorata), trenggiling (Manis javanica), landak (Hystrix brachyura brachyura), dan kancil (Tragulus javanicus javanicus).
Sedangkan biota laut yang berada di sekitar Pulau Menjangan dan Tanjung Gelap terdiri dari 45 jenis karang diantaranya Halimeda macroloba, Chromis spp., Balistes spp., Zebrasoma spp., dan Ypsiscarus ovifrons; 32 jenis ikan diantaranya ikan bendera (Platax pinnatus), ikan sadar (Siganus lineatus), dan barakuda (Sphyraena jello); 9 jenis molusca laut diantaranya kima selatan (Tridacna derasa), triton terompet (Charonia tritonis), dan kima raksasa (Tridacna gigas).



Selain memiliki keanekaragaman hayati yang cukup bernilai tinggi, juga memiliki keunikan dan nilai astetika yang menarik yaitu dengan adanya tiga buah danau berwarna dan berada di puncak Gunung Kelimutu (1.690 meter dpl). Danau pertama bernama Tiwu Ata Mbupu (danau arwah para orang), danau kedua bernama Tiwu Nuwa Muri Koo Fai (danau arwah muda-mudi) dan danau ketiga bernama Tiwu Ata Polo (danau arwah para tukang tenung). Danau pertama dan kedua letaknya sangat berdekatan, sedangkan danau ketiga terletak menyendiri sekitar 1,5 km di bagian Barat. Warna air dari ketiga danau tersebut berbeda satu sama lain dan selalu berubah dari waktu ke waktu terutama warna air Tiwu Nuwa Muri (duabelas kali perubahan dalam jangka waktu duapuluh lima tahun). Selain disebabkan oleh aktivitas gunung berapi Kelimutu, perubahan warna ini diduga akibat adanya pembiasan cahaya matahari, adanya mikro biota air, terjadinya zat kimiawi terlarut, dan akibat pantulan warna dinding dan dasar dana.
Kekayaan alam yang dimiliki Taman Nasional Kelimutu ditunjang oleh seni budaya berupa rumah adat, tarian tradisional dan kerajinan tenun ikat yang merupakan ciri khas masyarakat setempat. Pembuatan tenun ikat sangat menarik perhatian pengunjung, karena didasari oleh seni dan imajinasi yang sangat tinggi dan berbeda dengan pembuatan tenun ikat lainnya di Indonesia.
Lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:
Gunung Kelimutu. Di puncak Gunung Kelimutu merupakan tempat yang paling strategis untuk dapat melihat ketiga danau tersebut.
Moni. Sumber air panas, air terjun dan perkampungan pembuat tenun ikat tradisional.
Musim kunjungan terbaik: bulan Juli s/d September setiap tahunnya.
Cara pencapaian lokasi: Menggunakan pesawat terbang Kupang-Ende selama sekitar 40 menit atau Bima-Ende selama sekitar 90 menit. Selanjutnya dari Ende ke desa terdekat yaitu Desa Koanara sekitar 93 km (± 3 jam). Kemudian dari Desa Koanara-Desa Koposili-Desa Manakuko-Puncak Danau Kelimutu berjalan kaki sekitar 2,5 jam.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pulau Derawan

pulau derawan


 Pulau Derawan

Pulau Derawan di Kabupaten Berau masuk dalam urutan empat wisata bawah air atau wisata selam di Indonesia mengalahkan Taman Laut Bunaken di Sulawesi  Utara. Demikian dikatakan Gubernur Kaltim H Awang Faroek Ishak kepada setiap tamu dari luar Kaltim yang berkunjung ke Kantor Gubenur. Menurut Awang Faroek, Pulau Derawan masuk obyek wisata selam nomor empat Indonesia setelah Taman laut Raja Ampat di Papua, Taman laut Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Taman Laut Bali Barat di Provinsi Bali, Pulau Derawan dan Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara. Selain Pulau Derawan, Awang Faroek juga mempromosikan gugusan kepulauan lainnya di Kabupaten Berau diantaranya Pulau Kakaban dan Maratua.
“Keindahan laut di Pulau Derawan mulai terkenal di Indonesia dan dunia. Banyak tamu asing yang telah berkunjung dan memuji keindahan bawah laut Pulau Derawan seperti mantan Duta Besar Amerika untuk Indonesia dan kunjungan tamu kerajaan Belgia, Pangeran Hendry,” ujarnya.
Gubernur mengusulkan agar setiap kegiatan tidak harus dilaksanakan di Samarinda saja, tetapi perlu dicoba untuk melaksanakan kegiatan di Pulau Derawan. “Cobalah untuk mengadakan seminar atau rapat di Pulau Derawan, karena sarana dan prasarana untuk menuju lokasi telah tersedia. Sekarang Berau sudah dapat didarati pesawat Boeng berbadan lebar yang berangkat langsung dari segala tujuan. Selain menyelam, jika ke Pulau Derawan, Kita dapat berenang dengan penyu-penyu yang muncul ke permukaan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kaltim, Firminus Kunum mengatakan, untuk lebih mempromosikan Pulau Derwan di mata Internasional, maka pada bulan Juni mendatang akan mengadakan Festival Internasional Pulau Derawan yang meliputi lomba menyelam, foto bawah air dan berbagai lomba lainnya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Pantai Papuma


Selain Pantai Watu Ulo, Kabupaten Jember juga memiliki surga dunia yang tak kalah indahnya. Yap, itulah Pantai Papuma. Papuma sendiri merupakan singkatan dari Pasir putih Malikan. Letak pantai ini sebenernya bersandingan dengan Pantai Watu Ulo. Di sepanjang pantai ini terbentang pasir putih dengan dihiasi batu2 karang yang menakjubkan.
Pantai Papuma ini berada sekitar 40-an kilo selatan Kota Jember. Berada di Desa Sumberejo Kecamatan Ambulu. Untuk menuju kesana bisa menggunakan kendaraan roda 2 ataupun roda 4. Karena akses jalan menuju ke pantai ini cukup memadai.Sebelum mencapai pantai, kita bisa menikmati keindahan hutan pohon jati di sepanjang jalan.

Selain menyuguhkan keindahan alam dan deretan pulau-pulau kecil, hutan lindung yang berada di balik pantai ini juga dihuni oleh satwa liar, seperti rusa, lutung, kera ekor panjang, lutung kuning, biawak, ayam hutan, dan sebagainya. Hewan liar tersebut memang sengaja dibiarkan berkembang biak di hutan sekitar pantai Papuma. Biasanya, hewan-hewan tersebut akan muncul pagi atau menjelang malam hari.

Bagi mereka yang punya hobi fotografi, tempat ini wajib hukumnya untuk dikunjungi. Pasir putih, Air laut yang membiru, Batu karang ataupun hutan di balik pantai wajib menjadi santapan para fotografer. Disini batu karangnya gede-gede, bahkan orang2 menyebut beberapa batu karang yang gede itu sebagai pulau. Ada Pulau Batara Guru, Pulau Kresna, Pulau Narodo, Pulau Nusa Barong, Pulau Kajang, dan Pulau kodok. Hmm sungguh anugrah Tuhan yang Indah. Apabila kamu-kamu pada lelah, jangan khawatir mampir ajah di warung disana yang menyediakan ikan bakar sebagai menu specialnya. Dan rasakan nikmatnya menyantap Kakap merah bakar.... hmmmm...

Harga tiket masuk ke wisata ini cukup terjangkau.
  • HTM dewasa : Rp. 5000/orang
  • Roda 2 : Rp. 1.000
  • Roda 4 : Rp. 2.000

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS